Perkembangan
kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak
dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin bahwa
pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya
perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman
sebaya, khususnya berargumetasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran
yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis.
Teori
perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan
kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna
dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi
mereka.
Dalam pandangan Piaget,
terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu
pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh
pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah
terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimilasi
dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi
baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi
terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Piaget ada empat tahap perkembangan kognitif
dari setiap individu yang berkembang secara kronologis :
1. Tahap sensorimotor/ Sensorimotor stage (usia 0-2 tahun)
Yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama
piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar
dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi
(seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan
fisik.
2. Tahap praoperasional/preoperational stage (usia 2-7 tahun),
Yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada
tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai
muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme
adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan
perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi
dirinya. Animisme adalah
keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan
dan dapat bertindak. Seperti seorang anak yang mengatakan, “Pohon itu
bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif
adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui
jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu
tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.
3. Tahap operasional konkrit /concrete operational stage (usia 7-11 tahun)
Yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga
Piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan
pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam contoh-contoh
yang spesifik atau konkrit.
4. Tahap operasional formal/formal operational stage (usia 11-dewasa)
Yang terlihat pada usia 11 hingga dewasa tahun, merupakan tahap keempat dan
terakhir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata,
pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.
Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang
ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan
membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka
mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum
terhadap apa yang mereka lakukan.
Sumber :
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar