Semua kebijakan publik dibuat untuk mengawasi
prilaku manusia dan untuk membujuk manusia untuk bertindak sesuai aturan atau
tujuan yang ditentukan pemerintah. Jika kebijakan tidak dipenuhi, jika
orang-orang tetap bertindak dengan cara yang tidak diinginkan, atau mereka
berhenti mengerjakan apa yang mereka tentukan, maka kebijakan tersebut tidak
efektif atau secara ekstrim hasilnya nol. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan publik:
a.
Faktor
Penentu Pemenuhan Kebijakan
1. Respeknya
anggota masyarakat Pada Otoritas dan Keputusan Pemerintah.
Kodrat manusia
jika merujuk pada filsafat politik Jhon Lock, dikatakan memiliki state of nature yang berkarak
terpositif, ini artinya, manusia dapat menerima dengan baik hubunganrelasional
anatarindividu. Ketika relasional ini dapat berjalan dengan baik, logikanya,
bahwa ada system social yang menggerakkan seluruh warga untuk saling
hormat-menghormati.
Kepatuhan
terhadap suatu kebijakan akan terus berlangsung seiring dengan adanya alasan
yang logis untuk menghormati kebijakan. Konsekuensinya adalah semua itu
tercipta akibat manusia telah terdidik secara moral untuk bersedia mematuhi
hokum dan perundang-undangansebagai suatu hal yang benar dan baik untuk public
Penghormatan dan penghargaan publik pada kebijakan pemerintah menjadi kata
kunci yang sangat penting dalam keberlangsunga kebijakan.
2. Adanya
Kesadaran Untuk menerima Kebijakan
Dalam masyarakat
yang digerakan oleh rational chost ( pilihan yang rasional), seperti pada
abad Postmodern saat ini, banyak
dijumpai bahwa individu/kelompok warga menerima dan melaksanakan kebijakan
publik sebagai suatu hal yang logis. Di sisi lain di jaman sekarang banyak orang
yang tidak suka membayar pajak, tetapi apabila merteka percaya bahwa membayar
pajak itu perlu untuk memberikan kontribusi aTas pelayanan pemerintah pada
publik, maka orang akan sadar dan patuh
3. Adanya
Sanksi Hukum
Banyak orang
yang takut terkena sanksi baik ringan ataupun berat, sehingga tidak jarang
membuat mereka patuh terhadap kebijakan,strategi seperti ini sering digunakan
aparatus Negara dalam upaya memenuhi penerapan kebijakan.
Adanya teguran
dari masyarakat apabila ada orang yang melanggar kebijakan sangat penting untuk
ada dalam peneraApan kebijakan, karena dengan teguran yang diberikan maka
sipelaku akan sadar dan merasa malu telah melanggar kebijakan.
4. Adanya
Kepentingan Publik
Masyarakat
mempunyai keyakinan bahwa kebijaKan public dibuat secara sah, konstitusional,
dan dibuat oleh pejabat public yang berwenang, sertA melalui prosedur yang sah
yang telah tersedia. Bila suatu kebijakan dibuat berdasarkan ketentuan tersebuT
diatas, maka masyarakat cenderung mempunyai kesediaan diri untuk menerima dan
melaksanakan kebijakan itu, terutam jika kebijakan itu menyangkut hajat hidup
mereka
5. Adanya
Kepentingan Pribadi
Dalam penerapan
suatu kebijakan sering memberikan keuntungan bagi sebagian orang sehingga
dengan senang hati mereka menerima kebijakan tersebut, namun disisilan dengan
kebijkana yang sama membuat sebagian orang yang lain yang menjadi rugi, Maka
masyarakat yang merasa dirugikan akan menolak kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah
6. Masalah
Waktu
Suatu kebijakan yang bertolak
belakang dengan kepentingan public, maka warga akan berkecenderungan untuk
menolak kebijakan tersebut. Tetapi begitu waktu berlalu, pada akhirnya suatu
kebijakan yang dulunya pernah ditolak dan dianggap kontroversial, berubah
menjadi kebijakan yang wajar yang dapat diterima.
b.
Faktor
penentu penolakan atau penundaan kebijakan
1. Adanya kebijakan yang
bertentangan dengan system nilai yang ada
Bila
suatu kebijakan yang ingin diterapkan bertentangan keras dengan system nilai
yang diterapkan pada masyarakat, maka kebijkan tersebut akan cenderung ditolak
oleh masyarakat dan dibatalkan
2. Tidak adanya kepastian
hukum
Kebijakan
yang saling bertentangan, dan kebijakan yang kurang jelas dapat membuat kesalah
pengertian, sehingga sangat mungkin untuk ditola
3. Adanya
keanggotaan seseorang dalam suatu
organisasi
Keterlibatan aktif seseorang dalam
membuat suatu kebijakan yang baik, akan sulit untuk diterima apabila ide-ide
tersebut bertentangan dengan tujuan organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar