Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Teams-Achievement Divisons)
STAD
(Student Teams-Achievement Divisions) merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif. Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan
teman-temannya di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin (2007) model STAD
merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini
juga mudah untuk di adaptasi dalam berbagai pelajaran seperti matematika, IPA,
IPS, bahasa inggris pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam
STAD, siswa dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan empat orang yang beragam
kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar
dengan bantuan LKS secara berkelompok, berdiskusi guna memahami konsep-konsep
menemukan hasil yang benar. Semua anggota dibagi tanggung jawab, semua siswa
secara individu diberi tes/kuis yang akan berpengaruh terhadap penilain seluruh
kelompok, sehingga untuk memperoleh suatu penghargaan, hasil belajar tiap
kelompok tersebut di bandingkan. STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu
presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim.
Pertama-tama materi pelajaran dalam
STAD diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi dilakukan
melalui pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan oleh guru atau
diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Guru memberikan suatu pelajaran dan
siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok bisa
menguasai pelajaran tersebut. Presentasi kelas dengan pengajaran biasa bedanya
hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit
STAD. Dengan cara ini, siswa akan
menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan membantu mereka mengerjakan kuis-kuis.gian dari
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
Kemudian hal yang paling penting dalam
STAD adalah tim. Tim dibentuk oleh empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk
bisa mengerjakan kuis dengan baik.
Setelah sekitar satu atau dua periode
setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik
tim, para siswa kan mengerjakan tugas individual yang diberikan oleh guru. Para
siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga
setiap siswa bertanggung jawab secara individu untuk memahami materi pelajaran.
Setelah kuis dilaksanakan oleh siswa
guru memberi skor/poin yang dapat digunakan sebagai poin dalam kelompok. Tiap
siswa dapat berkontribusi memberikan poin yang maksimal bagi timnya dalam
sistem skor ini. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. Nilai-nilai
tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok. Gagasan dibalik
skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan
kinerja yang akan dicapai apabila mereka belajar lebih giat dan memberikan
kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Selanjutnya rekognisi tim, yaitu
tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor
rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Lebih jauh lagi Slavin (2007)
memaparkan bahwa “Gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru”. Jika siswa menginginkan
kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam
mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan
yang terbaik, memperlihatkan bahwa belajar itu penting, berharga dan
menyenangkan. Para siswa diberi wakru bekerja sama setelah pelajaran diberikan
oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap
siswa harus menguasai meteri pelajaran yang merupakan tanggung jawabnya.
Langkah –
langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Slavin, 2007) yaitu:
- Persiapan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Sampaikan pada siswa apa yang
akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Pembelalajaran kooperatif
tipe STAD guru memberikan motivasi agar mereka dapat sukses dalam kelompok nya
yaitu dengan cara membantu teman satu tim nya untuk melakukan sesuatu yang
membuat kelompok mereka berhasil, dan yang lebih penting dapat mendorong
anggota kelompok untuk melakukan usaha yang terbaik. Karena di dalam
pembelalajaran kooperatif penghargaan kelompok didasarkan pada kinerja anggota
kelompoknya.
STAD digunakan bersama materi-materi kurikulum yang
dirancang khusus untuk pembelajaran tim siswa yang disebarluaskan John Hopkins
Team Learning Project atau dapat digunakan bersama materi-materi yang di
adaptasi dari buku teks, atau guru dapat membuat materi sendiri yang akan
diberikan oleh siswa berupa lembar kegiatan, sebuah lembar jawaban, atau sebuah
kuis untuk setiap unti yang guru rencanakan.
b.
Presentasi
dari Guru
Tiap pelajaran STAD dimulai dengan presentasi pelajaran
tersebut di dalam kelas. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih
dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersbut
serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa
agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru
dibantu oleh media, demonstrasi, pernyataan atau masalah nyata yang terjadi
dalam kehidupan sehari – hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan
kemampuan yang diharapkan dapat dikusai oleh siswa, tugas dan pekerjaan yang
harus dilakukan serta cara – cara mengerjakannya. Adapun dalam menyampaikan pelajaran,
tekanlah hal-hal sebagai berikut:
1. Pembukaan
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa
ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi
pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran.
Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk
mengikuti tes berikutnya
2.
Pengembangan.
Melakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam
kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Nilailah
siswa sesering mungkin dengan memberi banyak pertanyaan kemudian jelaskan
mengapa sebuah jawaban bisa salah atau benar. Jika siswa telah memahami konsep
maka dapat beralih ke konsep lain.
3. Praktek terkendali
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan
cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk
menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan
tugas dan jangan memberikan tugas yang menyita waktu lama.
c.
Kegiatan
Belajar dengan Tim (Kerja Tim)
Di dalam STAD, tim-tim mewakili seluruh bagian di dalam
kelas. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya
terdiri dari 4 – 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keagamaan) kelas
dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik. Kelompok
tersebut juga harus terdiri dari seorang siswa berprestasi tinggi, seorang
berprestasi sedang dan seorang berprestasi rendah. Adapun langkah-langkahnya
(Slavin,2009:149) dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Memfotokopi lembar rangkuman tim.
Buatlah satu buah kopian dari lembar rangkuman untuk setiap empat siswa dalam
kelas.
2. Susun peringkat siswa. Guru membuat
urutan peringkat siswa di dalam kelas dari yang tertinggi sampai yang terendah
kinerjanya. Gunakan informasi apapun yang guru miliki untuk melakukan hal ini,
nilai ujian yang terbaik atau kualitas masing-masing siswa menurut pengamatan
guru.
3. Tentukan berdasarkan jumlah tim.
Tiap tim harus terdiri dari empat orang anggota jika memungkinkan. Untuk dapat
menentukan berapa tim yang akan dibentuk, jumlah siswa yang ada di dalam kelas
dibagi empat, hasil bagi tersebut merupakan jumlah tim yang beranggotakan empat
orang atau lebih sesuai jumlah siswa yang ada.
4. Bagikan siswa ke dalam tim. Guru
melakukan pembagian tim dengan tingkat kinerja siswa yang hampir setara, tetapi
dengan etnisitas dan jenis kelamin yang berbeda.
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru
menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok , sehingga semua
anggota menguasai dan masing – masing memberikan kontribusi. Buatlah siswa
mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau mempersiapkan jawaban terhadap
pertanyaan yang guru berikan. Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, guru
menjelaskan kepada siswa apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya, sebelum
melakukan kerja tim bahaslah aturan tim sebagai berikut (Slavin, 2009:156):
1.
Para
siswa punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah
mempelajari materinya.
2.
Tak
ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran
tersebut.
3.
Mintalah
bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu teman sebelum teman mereka itu
bertanya kepada guru.
4.
Teman
satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan.
Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperluan. Kerja
tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. Guru juga dapat memanggil siswa
secara acak, sehingga kan membuat para siswa selalu mempersiapkan diri mereka
untuk menjawab. Kemudian jangan memberikan tugas yang memakan waktu lama.
d.
Kuis
(Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis
tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap
presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara
individual dan tidak diperbolehkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin
agar siswa secara individual bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam
memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk
setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat
kesulitan soal.
e.
Penghargaan
prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa
dan memberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan
atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Menghitung
Skor Individual
Sesegera mungkin setelah melakukan
tiap kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, dan berilah
sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya kepada tim dengan skor tertinggi.
Jika memungkinkan, umumkanlah skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan
kuis. Ini akan menyebabkan siswa termotivasi untuk melakukan hal yang lebih
baik lagi bagi kelompoknya. Menurut Slavin (2009:159), para siswa mengumpulkan
poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka melempaui
skor awal mereka, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
penghitungan perkembangan skor individu
No.
|
Nilai Tes
|
Skor Perkembangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Lebih dari 10 poin di bawah skor
dasar
10 sampai 1 poin di bawah skor
dasar
Skor 0 sampai 10 poin di atas skor
dasar
Lebih dari 10 poin di atas skor
dasar
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan
dasar)
|
5
poin
10
poin
20
poin
30
poin
30
poin
|
2.
Menghitung
Skor Kelompok
Skor kelompok dihitung dengan
membuat rata – rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan
menjumlahkan semua skor perkembangan anggota kelompok dan dibagi dengan
sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesusai dengan rata – rata terdapat tiga
macam tingkat penghargaan kelompok sebagaimana dalam tabel sebagai berikut:
No.
|
Rata
– rata skor
|
Kualifikasi
|
1.
2.
3
4..
|
0
≤ N ≤ 5
6
≤ N ≤ 15
16
≤ N ≤ 20
21
≤ N ≤ 30
|
-
Tim yang baik (good team)
Tim yang sangat baik (great team)
Tim yang istimewa (super team)
|
f.
Penghargaan
Prestasi Tim
Setelah
masing – masing kelompok satu tim memperoleh skor nya, guru memberikan hadiah
atau penghargaan kepada masing – masing kelompok sesuai dengan prestasinya
(kiteria tertentu yang ditetapkan guru). Penghargaan dapat dilakukan dengan
memberikan sertifikat yang besar dan menarik untuk tim yang istimewa dan
sertifikat yang berukuran lebih kecil untuk tim yang sangat baik. Guru dapat
memamerkan daftar tim yang sangat baik dan tim yang istimewa minggu itu di
dalam kelas. Guru dapat menggunakan kreatifitas dalam memberikan penghargaan
pada siswa agar dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang mereka buat
daripada sekedar memberi hadiah besar.
STAD
merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode
pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan
materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek
sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri
untuk menambah atau mengganti materi – materi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar