Menurut
Bandura (2003), self-efficacy adalah belief atau keyakinan seseorang bahwa ia
dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes) yang positif. Self-efficacy
juga merupakan suatu keadaan dimana seseorang yakin dan percaya bahwa mereka
dapat mengontrol hasil dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Schunk (1995), self-efficacy mempengaruhi siswa dalam
memilih kegiatannya. Siswa dengan self-efficacy
yang rendah mungkin menghindari pelajaran yang banyak tugasnya, khususnya untuk
tugas-tugas yang menantang, sedangkan siswa dengan self-efficacy yang tinggi mempunyai keinginan yang besar untuk
mengerjakan tugas-tugasnya. Berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah kepercayaan
individu atas kemampuannya dalam menghadapi dan mengatur kehidupannya yang
berkaitan dengan penilaian individu atas kecukupan, efisiensi, kompetensinya
dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Bandura
(1997) menyatakan bahwa self efficacy pada diri tiap individu akan berbeda
antara satu individu dengan yang lainnya berdasarkan 3 dimensi yaitu:
1.
Dimensi tingkat (level)
Dimensi
ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Apabila individu dihadapkan pada
tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka self efficacy individu
mungkin akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau tugas-tugas
yang paling sulit, sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan dapat memenuhi
tuntutan perilaku yang dibutuhkan masing-masing tingkat. Dimensi ini memiliki
implikasi terhadap pemilihan tingkah laku yang akan dicoba atau dihindari.
Individu akan mencoba tingkah laku yang dirasa mampu dilakukan dan
menghindari tingkah laku yang berada di luar batas kemampuan yang dirasakannya.
2.
Dimensi kekuatan (strenght)
Dimensi
ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu
mengenai kemampuannya. Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh
pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang mantap
mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. Meskipun mungkin ditemukan pengalaman yang kurang menunjang. Dimensi ini
biasanya berkaitan dengan dimensi level, yaitu makin tinggi taraf
kesulitan tugas, makin lemah
keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya.
3.
Dimensi generalisasi (generality)
Dimensi
ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku di mana individu merasa yakin
akan kemampuannya, apakah terbatas pada suatu aktivitas atau situasi yang
bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar