A. Pengertian lingkungan
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mepengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan dapat mengalami perubahan. Manusia mempunyai peranan yang paling besar terhadap lingkungan. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup tersebut untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Secara ringkasnya unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: lingkungan biotik, abiotik dan sosial.
1. Unsur Biotik (Unsur Hayati)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
2. Unsur Abiotik (Unsur Fisik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mepengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan dapat mengalami perubahan. Manusia mempunyai peranan yang paling besar terhadap lingkungan. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup tersebut untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Secara ringkasnya unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: lingkungan biotik, abiotik dan sosial.
1. Unsur Biotik (Unsur Hayati)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
2. Unsur Abiotik (Unsur Fisik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
B. Pengertian Ekosistem
Makhluk hidup (biotik) saling berhubungan erat dengan lingkungannya (abiotik). Hubungan tersebut bersifat timbal balik atau saling membutuhkan untuk membentuk suatu keadaan yang seimbang. Hubungan antara biotik dan abiotik inilah yang disebut sebagai ekosistem. Contohnya, ekosistem hutan, ekosistem sungai, ekosistem pantai dan ekosistem laut. Perbedaan pada setiap ekosistem menyangkut jenis makhluk hidup dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Masing-masing komponen biotik dan abiotik di dalam suatu ekosistem memiliki peranannya masing-masing.
Ekosistem di bumi berhubungan satu dengan lainnya, karena itu rusak atau hilangnya satu ekosistem akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem di alam. Contoh: rusaknya ekosistem hutan akan merusak ekosistem sungai akibat erosi tanah dan selanjutnya dapat merusak ekosistem pantai akibat terbawanya tanah dan lumpur tersebut ke pantai.
Secara alami, ekosistem akan berada dalam keadaan seimbang dan memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan diri terhadap gangguan lingkungan. Ekosistem memiliki kemampuan untuk mengembalikan diri ke keadaan semula. Akan tetapi, kemampuan ini terbatas. Kegiatan manusia yang tidak memperhatikan lingkungan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Contohnya pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan banjir dan kematian pada hampir semua makhluk hidup yang hidup di sana. Itulah sebabnya kita harus bertindak bijaksana supaya dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
C. Kerusakan Lingkungan Hidup
Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara, tanah, atau karena kerusakan ekosistem, dan punahnya fauna liar.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Kerusakan lingkungan dapat diakibatkan oleh adanya peristiwa alam.
Adapun peristiwa alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan adalah:
a) Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
- Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
- Lahar panas/dingin dapat mengakibatkan rusaknya daerah yang dilaluinya.
- Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
- Gas beracun dapat mengakibatkan kematian
- Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, mengakibatkan kerusakan, dan lain-lain.
b) Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat terjadi gempa,akibat yang ditimbulkannya dapat berdampak langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat terjadi gempa,akibat yang ditimbulkannya dapat berdampak langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
- robohnya bangunan.
- Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
- Terjadi tanah longsor akibat guncangan.
- Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
- Jika sumber gempa di dasar laut dapat mengakibatkan tsunami. (gelombang pasang).
c) Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
- Merusak bangunan.
- Merusak areal pertanian dan perkebunan.
- Dapat membahayakan penerbangan.
- Dapat mengakibatkan ombak yang besar.
2) Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia
Selain disebabkan oleh faktor-faktor gejala alam, perilaku dan ulah manusia juga dapat menjadi faktor penyebab kerusakan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup sekitar kita.
Beberapa perilaku seperti penebangan hutan secara liar, pemanfaatan lahan yang tidak tepat, aktivitas industri perusahaan yang membuang limbah sembarangan, asap knalpot kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut secara langsung dan tidak langsung berdampak pada rusaknya lingkungan hidup di sekitar kita dan mengganggu kehidupan di masa depan.
Selain disebabkan oleh faktor-faktor gejala alam, perilaku dan ulah manusia juga dapat menjadi faktor penyebab kerusakan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup sekitar kita.
Beberapa perilaku seperti penebangan hutan secara liar, pemanfaatan lahan yang tidak tepat, aktivitas industri perusahaan yang membuang limbah sembarangan, asap knalpot kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut secara langsung dan tidak langsung berdampak pada rusaknya lingkungan hidup di sekitar kita dan mengganggu kehidupan di masa depan.
D. Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya. Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dangan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
E. Keseimbangan Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana terjadi interaksi antara komponen-komponen di dalamnya berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut berpengaruh terhadap keselerasan dan kesejahteraan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Apabila kita amati keadaan yang terjadi saat ini, kita dapat melihat telah terjadi perubahan lingkungan secara besar-besaran yang berdampak pada kehidupan manusia yang tidak lagi selaras.
F. Pemeliharaan Lingkungan
Alam sekitar adalah sesuatu yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, tidak berbatas bangsa, agama dan negara. Alam sekitar ini di dalamnya termasuk kawasan-kawasan tumbuhan hijau, udara, air seperti sungai dan laut.
Alam sekitar saat ini semakin tercemar karena terdapat pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab telah melakukan pencemaran seperti pembuangan sampah di sungai-sungai, penggunaan bahan-bahan kimia berat dan berbagai bahan bahaya lainnya.
Alam sekitar seharusnya dijaga karena alam sekitar bukan hanya digunakan pada masa sekarang saja, tetapi akan digunakan beratus-ratus tahun lagi sepanjang kehidupan itu. Oleh sebab itu, untuk mengembalikan kesegaran alam sekitar beberapa langkah menjaga alam sekitar perlulah diambil.
Langkah-langkah yang dapat diambil adalah melalui pembahasan-pembahasan yang terencana dan disosialisasikan melalui media massa. Media massa tersebut diantaranya termasuk televisi, radio, telepon, komputer, internet dan surat kabar. Pada zaman sekarang, media massa berperan sangat penting dalam membentuk cara berpikir seseorang. Media massa kini sangat perlu lebih
banyak memberikan perhatian tentang isu-isu pencemaran alam sekitar, terutama dalam siaran-siaran di televisi. Hal tersebut kita sarankan karena televisi adalah satu media elektronik yang hampir dimiliki oleh setiap keluarga atau individu di setiap pelosok dunia serta sangat berpengaruh dalam kehidupan saat ini. Melalui tayangan TV, setiap manusia atau individu perlu mengetahui tentang keadaan alam sekitar yang semakin tercemar dan seharusnya setiap individu perlu melakukan penjagaan terhadap alam sekitarnya. Surat kabar dan majalah juga media yang seharusnya banyak membahas tentang isu pencemaran alam sekitar. Pihak-pihak pemerintahan dan masyarakat umum sepantasnya perlu membahas isu-isu pencemaran tersebut dengan lebih luas lewat jaringan-jaringan internet karena masyarakat kini lebih banyak menggunakan media tersebut dibandingkan dengan media-media lain.
Selain itu, langkah untuk menjaga alam sekitar ialah melalui kelompok-kelompok pecinta alam. Antara kelompok-kelompok pecinta alam dapat melakukan gerakan semacam “cintailah sungai kita”, “gerakan sahabat alam” dan gerakan-gerakan lainnya. Dalam kelompok pecinta alami yang ada di masyarakat dapat membahas tentang pentingnya menjaga alam sekitar dan cara-cara menjaga alam sekitar seperti:cara mengelola sampahsehingga dapatmengurangi pencemaran terhadap alam sekitar,pembahasan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau dapat dimanfaatkan lebih jauh lagi. Dengan harapan nantinya, masyarakat akan dapat berperilaku-cermat dan dapat megurangi pencemaran alam sekitar. Dalam kelompok-kelompok pecinta alam sekitar ini juga, kegiatan-kegiatan seperti penanaman bunga, penghijauan, dan membersihkan kawasan-kawasan yang kotor dapat dijalankan. Penanaman bunga bukan saja dapat mempercantik alam sekitar tetapi dapat juga mengembalikan alam ini agar kembali seperti semula “hijau” serta dapat membuktikan betapa pentingnya kehidupan hijau di bumi ini.
Langkah berikutnya untuk mengatasi pencemaran alam sekitar dapat juga melalui organisasi-organisasi seperti sekolah, partai-partai politik. Pendidikan alam sekitar sangat perlu diperkenalkan lebih awal, misalkan diperkenalkan secara formal di sekolah-sekolah dasar dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pada peringkat menengah khususnya dalam pelajaran sains seperti Biologi, kimia, ataupun di tingkat perguruan tinggi. Guru-guru sekolah seharusnya juga ditumbuhkan pada mereka sikap prihatin terhadap alam sekitar. Hal ini penting supaya setiap guru dapat menanamkan perasaan cinta alam sekitar kepada pelajar-pelajar melalui pendidikan moral di sekolah. Perlombaan kebersihan kelas antar kelas juga perlu dijalankan agar perasaan tanggungjawab terhadap alam sekitar dalam diri pelajar dapat ditumbuhkan. Di perguruan tinggi, mahasiswa membahas kondisi kerusakan-kerusakan alam sekitar dan cara pencegahan serta pemulihan keadaan alam sekitar yang tercemar. Mahasiswa juga mencari cara terbaik agar dapat
berinteraksi dan berhubungan dengan kehidupan lain di bumi ini secara benar. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut kita berharap akan tumbuhnya sikap sayang terhadap alam sekitar serta dapat memupuk dalam diri pelajar dan mahasiswa rasa cinta terhadap lingkungannya.
Langkah selanjutnya adalah melalui penggunaan teknologi-teknologi moden. Penggunaan teknologi modern dapat mengurangi pencemaran alam sekitar. Penggunaan teknologi modern dapat menjaga serta mengurangi pencemaran dengan lebih cepat dan efektif. Dengan adanya teknologi modern, tumpahan minyak di lautan dapat lebih mudah dibersihkan tanpa meninggalkan sisa tumpahan minyak. Selain hal tersebut, dengan menggunakan teknologi modern kita dapat menjalankan aktivitas daur ulang dan mengurangi bahan-bahan buangan dan sisa-sisa barang bekas seperti surat kabar, majalah lama, kain dan bahan-bahan plastik dengan lebih mudah dan cepat. Hal tersebut akan dapat menguranggi pencemaran yang disebabkan oleh pengelolaan sisa benda bekas. Penggunaan teknologi modern seperti penapis udara yang dipasang pada knalpot kendaraan dan cerobong asap kilang-kilang perindustrian telah dapat mengurangi kadar gas karbon monoksida yang dilepaskan. Hal tersebut akan dapat mengurangi kadar pencemaran udara di sekeliling.
Kesimpulannya, pencemaran alam sekitar semakin hari semakin meningkat. Kita berharap setiap individu dapat mengambil pelajaran tentang betapa pentingnya menjaga alam sekitar agar alam sekitar yang semakin tercemar ini dapat dipulihkan kembali seperti semula dan dapat dijaga dengan lebih baik pada masa depan. Pihak pemerintah dan badan-badan lainnya yang terkait haruslah memainkan perannya yang sangat penting dalam memulihkan dan memelihara alam sekitar. Sebagai kelompok yang berkuasa mereka dapat menjaga dan mengawal alam sekitar dari pencemaran secara terus menerus.
Sumber : Modul D UKG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar