1. PERSAMAAN
TEORI GESTALT
|
WILLIAM A. BROWNELL
|
DAVID P. AUSUBEL
|
1. Pengalaman menyeluruh (pikiran,
perasaan dan sensasi tubuh) dari individu menjadi perhatian yang sangat
penting. Pendekatannya lebih dipusatkan pada kondisi di sini dan saat ini
(here and now) yaitu menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by
moment).
|
1.Sejalan
dengan teori belajar Gestalt yaitu bahwa anak-anak pasti memahami apa yang
sedang mereka pelajari jika belajar secara permanen atau terus
menerus untuk waktu yang lama. |
1.Sejalan
dengan teori belajar Gestalt yaitu bahwa suatu proses pembelajaran akan lebih
mudah dipelajari dan dipahami siswa jika para guru mampu dalam memberi
kemudahan bagi siswanya sedemikian sehingga para siswa dapat mengaitkan
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya
|
2. Latihan hafal atau drill sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan setelah tertanamnya
pengertian
|
2. Siswa tidak dilarang untuk menghafal konsep, aturan
atau rumus-rumus Matematika, setelah terlebih dahulu mereka memahaminya
dengan baik. Setiap konsep yang disajikan guru harus diberikan dengan
pengertian artinya semua yang dipelajari siswa harus
dipahami dahulu sebelum sampai hafalan atau latihan yang sifatnya mengasah otak atau melatih keterampilan |
2.
Untuk dapat menguasai materi Matematika, siswa harus menguasai beberapa
kemampuan dasar, kemudian anak harus mampu mengaitkan antara pengetahuan yang
baru dengan pengetahuan yang sudah dipunyainya.
|
2.
PERBEDAAN
TEORI GESTALT
|
WILLIAM A. BROWNELL
|
DAVID P. AUSUBEL
|
1.Nama teorinya Teori Gestalt atau
Rote Learning
|
1.
Dikenal dengan Meaning Theory
|
1.Dikenal dengan Meaningful
Learning
|
2.Cara yang digunakan hanya
berbentuk Drill atau hafalan-hafalan konsep.
|
2.Alat peraga yang digunakan
berbentuk benda nyata (kongkrit) yaitu seperti mangga, kelereng dan
lain-lain.
|
2. Alat
peraga yang digunakan yaitu benda-benda nyata dan juga abstrak seperti hari
kemerdekaan dan hari bersejarah lain.
|
3.Contoh :
-. Siswa SD kelas 1 atau 2 dapat
dengan mudah mengucapkan: “Ini Budi. Ini Ibu Budi,” namun ia tidak dapat
menentukan sama sekali mana yang “i” dan mana yang “di”.
-. Siswa yang dapat mengingat dan
menyatakan rumus luas persegipanjang adalah L = p× l, namun ia tidak bisa
menentukan luas suatu persegi panjang karena ia tidak tahu arti lambang L, p,
dan l.
-. Anak dapat dengan mudah
menyebutkan 1 + 1 = 2 dan 2 + 2 = 4 tanpa tahu arti 2 + 2 dan tidak tahu juga
mengapa hasilnya 4
|
3. Con 3.Contoh :
-. Angka “1” menunjuk pada
banyaknya sesuatu yang tunggal seperti banyaknya kepala, mulut, lidah dan
seterusnya; sedangkan “2” menunjuk pada banyaknya sesuatu yang perpasangan
seperti banyaknya mata, telinga, kaki, …dan seterusnya.
-.
68 = 60 + 8
35 = 30 + 5
= 90 + 13
= 90 + 10 + 3
= 100 + 3 = 103
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar