Menilai
mutu dalam bidang jasa sangatlah tidak mudah, yang di nilai dari segi kuantitaf
dan segi kualitatif. Segi kuantitatif misalnya gedung sekolah atau laboratorium
yang berhasil di bangun. Dan segi kualitatif misalnya biasanya manfaat dan
kemampuan memanfaatkannya. menurut Hadari Nawari (2005 : 47) ukuran
produktivitas organisasi bidang pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut :
1.
Produktivitas Internal, berupa hasil yang dapat
diukur secara kuantitatif, seperti jumlah atau prosentase lulusan sekolah, atau
jumlah gedung dan lokal yang dibangun sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan.
2.
Produktivitas Eksternal, berupa hasil yang
tidak dapat diukur secara kuantitatif, karena bersifat kualitatif yang hanya
dapat diketahui setelah melewati tenggang waktu tertentu yang cukup lama.
Di
lingkungan organisasi yang sehat, terdapat berbagai sumber kualitas yang dapat
mendukung pengimplementasian TQM secara maksimal. Menurut Hadari Nawawi (2005 :
138 – 141), beberapa di antara sumber-sumber kualitas tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Komitmen
Pucuk Pimpinan (Kepala Sekolah) terhadap kualitas.
Komitmen ini
sangat penting karena berpengaruh langsung pada setiap pembuatan keputusan dan
kebijakan, pemilihan dan pelaksanaan program dan proyek, pemberdayaan SDM, dan
pelaksanaan kontrol. Tanpa komitmen ini tidak mungkin diciptakan dan
dikembangkan pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen yang berorentasi pada
kualitas produk dan pelayanan umum.
2. Sistem
Informasi Manajemen.
Sumber ini
sangat penting karena usaha mengimplementasikan semua fungsi manajemen yang
berkualitas, sangat tergantung pada ketersediaan informasi dan data yang
akurat, cukup/lengkap dan terjamin kekiniannya sesuai dengan kebutuhan dalam
melaksanakan tugas pokok organiasi.
3. Sumber
daya Manusia yang potensial
SDM di
lingkungan sekolah sebagai aset bersifat kuantitatif dalam arti dapat dihitung
jumlahnya. Disamping itu SDM juga merupakan potensi yang berkewajiban
melaksanakan tugas pokok organisasi (sekolah) untuk mewujudkan eksistensinya.
Kualitas pelaksanaan tugas pokok sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki
oleh SDM, baik yang telah diwujudkan dalam prestasi kerja maupun yang masih
bersifat potensial dan dapat dikembangkan.
4. Keterlibatan
semua fungsi
Semua fungsi
dalam organisasi sebagai sumber kualitas, sama pentingnya satu dengan yang
lainnnya, yang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu
semua fungsi harus dilibatkan secara maksimal, sehingga saling menunjang satu
dengan yang lainnya.
5. Filsafat
perbaikan kualitas secara berkesinambungan
Sumber –
sumber kualitas yang ada bersifat sangat mendasar, karena tergantung pada
kondisi pucuk pimpinan (kepala sekolah), yang selalu menghadapi kemungkinan
dipindahkan, atau dapat memohon untuk dipindahkan. Sehubungan dengan itu,
realiasi TQM tidak boleh digantungkan pada individu kepala sekolah sebagai
sumber kualitas, karena sikap dan perilaku individu terhadap kualitas dapat
berbeda. Dengan kata lain sumber kualitas ini harus ditransformasikan pada
filsafat kualitas yang berkesinambungan dalam merealisasikan TQM.
Semua sumber kualitas di lingkungan organisasi pendidikan dapat dilihat manifestasinya melalui dimensi – dimensi kualitas yang harus direalisasikan oleh pucuk pimpinan bekerja sama dengan warga sekolah yang ada dalam lingkungan tersebut.
Menurut
Hadari Nawawi (2005 : 141), dimensi kualitas yang dimaksud adalah :
1.
Dimensi Kerja Organisasi
Kinerja dalam arti unjuk perilaku dalam
bekerja yang positif, merupakan gambaran konkrit dari kemampuan mendayagunakan
sumber – sumber kualitas, yang berdampak pada keberhasilan mewujudkan,
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasi (sekolah).
2.
Iklim Kerja
Penggunaan
sumber – sumber kualitas secara intensif akan menghasilkan iklim kerja yang
kondusif di lingkungan organisasi. Di dalam iklim kerja yang diwarnai
kebersamaan akan terwujud kerjasama yang efektif melalui kerja di dalam tim
kerja, yang saling menghargai dan menghormati pendapat, kreativitas, inisiatif dan
inovasi untuk selalu meningkatkan kualitas.
3.
Nilai tambah
Pendayagunaan
sumber – sumber kualitas secara efektif dan efisien akan memberikan nilai
tambah atau keistimewaan tambahan sebagai pelengkap dalam melaksanakan tugas
pokok dan hasil yang dicapai oleh organisasi. Nilai tambah ini secara kongkrit
terlihat pada rasa puas dan berkurang atau hilangnya keluhan pihak yang
dilayani (siswa).
4.
Kesesuaian degan spesifikasi
Pendayagunaan
sumber – sumber kualitas secara efektif dan efisien bermanifestasi pada kemampuan
personil untuk menyesuaikan proses pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya dengan
karakteristik operasional dan standar hasilnya berdasarkan ukuran kualitas yang
disepakati.
5.
Kualitas pelayanan dan daya tahan hasil pembagunan
Dampak
lain yang dapat diamati dari pendayagunaan sumber – sumber kualitas yang
efektif dan efisien terlihat pada peningkatan kualitas dalam melaksanakan tugas
pelayanan kepada siswa.
6.
Persepsi masyarakat
Pendayagunaan
sumber – sumber kualitas yang sukses di lingkungan organisasi pendidikan dapat
diketahui dari persepsi masyarakat (brand image) dalam bentuk citra dan
reputasi yang positip mengenai kualitas lulusan baik yang terserap oleh lembaga
pendidikan yang lebih tinggi ataupun oleh dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar