Berpikir kreatif dapat menolong
seseorang untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan kemampuan pemecahan
masalahnya (Evan, J. R., 1991), sebaliknya pemecahan masalah dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (Briggs, M. dan Davis, S., 2008).
Kretivitas merupakan bentuk yang paling tinggi dari fungsi mental (Lang dan
Evans, D. N. 2006). Hambatan untuk berpikir kreatif yang sering menghantui
pemikiran siswa adalah ketakutan-ketakutan sosial, takut berbuat salah, kurang
percaya diri, atau meyakini bahwa mereka tidak kreatif (Lang dan Evans,
D. N. 2006).
Terdapat
keterkaitan antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Keterkaitan
itu dapat dilihat dari beberapa definisi kemampuan berpikir kreatif. Misalnya,
Hwang et al (2007) mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai keterampilan
kognitif untuk memberikan solusi terhadap suatu masalah atau membuat
sesuatu yang bermanfaat atau sesuatu yang baru dari hal yang biasa. Menurut
Shapiro (Nakin, 2003), kemampuan berpikir kreatif sebagai proses asosiasi dan
sintesis berbagai konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Sedangkan
Krutetski (Park, 2004) memandang berpikir kreatif sebagai suatu pendekatan
untuk menemukan solusi masalah dengan cara yang mudah dan fleksibel.
Tampak bahwa ketiga definisi di atas memandang berpikir
kreatif sebagai kemampuan pemecahan masalah. Bahkan secara lebih tegas Nakin
(2003) memandang berpikir kreatif sebagai proses pemecahan masalah.
Keterkaitan lebih jelas antara berpikir kreatif dan
pemecahan masalah dikemukakan Treffinger (Alexander, 2007) yang menyatakan
bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk memecahankan masalah,
khususnya masalah kompleks. Hal demikian dapat dipahami karena menurut Wheeler et
al (Alexander, 2007) tanpa kemampuan berpikir kreatif, individu sulit
mengembangkan kemampuan imajinatifnya sehingga kurang mampu melihat berbagai
alternatif solusi masalah. Hal ini menggambarkan bahwa keterampilan berpikir
kreatif memungkinkan seorang individu memandang suatu masalah dari berbagai
perspektif sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi kreatif dari masalah
yang akan diselesaikan.
Munandar (1999), menjelaskan mengapa
berpikir kreatif atau kreatifitas penting dalam hidup. Antara lain, karena
dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri
termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Hal ini diperkuat oleh
Maslow 1968 (dalam Munandar S 1999), bahwa kreatifitas merupakan manifestasi
dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Orang yang
sehat mental, yang bebas dari hambatan-hambatan, dapat mewujudkan diri
sepenuhnya. Hal ini berarti ia berhasil mengembangkan dan menggunakan semua
bakat dan kemampuannya dan dengan demikian memperkaya hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar