Berikut ini ada contoh yang ditetapkan oleh Vygotsky (1962). Anak-anak telah
diberi tahu di dalam permainan, bahwa seekor anjing bisa dikatakan
menjadi sapi.
Ini merupakan urutan khas dari pertanyaan dan jawaban.
‘apakah sapi punya tanduk?’ ‘ya’ ‘tapi apakah kamu ingat bahwa sapi benar-benar
seekor anjing?’ ‘ayo, apakah anjing mempunyai tanduk?’ ‘tentu, jika itu dikatakan sapi, itu
mempunyai tanduk. Anjing seperti itu telah memiliki tanduk kecil’. Vygotsky
juga mengutip cerita tentang siapa petani, setelah mendengar dua siswa
astronomi berbicara tentang bintang-bintang, berkata bahwa dia bisa mengerti dengan pertolongan dari
orang-orang yang dapat mengukur jarak dari bumi menuju bintang-bintang dan menemukan posisi dan gerakan mereka.
Konsep adalah sebuah ide, nama dari konsep adalah suara,
atau tanda di kertas, asosiasi dengan itu. Asosiasi ini dapat terbentuk setelah
konsep telah terbentuk (‘Dinamakan apakah ini?’) atau di proses dari
pembentukan itu. Jika nama yang sama terdengar atau telihat beberapa kali,
contoh dari konsep dipertemukan, dari waktu konsep terbentuk, nama menjadi
sangat berasosiasi dengannya dan itu tidak hanya dari anak-anak bahwa itu telah
disalahkan untuk konsep itu sendiri. Pada keterangan2, nomor (yang merupakan
konsep matematika) dan numeral (nama yang kita gunakan untuk nomor) sangat
membingungkan.
Telah di asosiasikan dengan konsep, penggunaan nama di
hubungan dengan sebuah objek membantu kita untuk mengklasifikasikan nya, untuk
mengakui itu menjadi kepunyaan kelas yang ada. ‘Apa ini?’ ‘Jenis baru dari
pembuka botol yang bekerja dengan tekanan udara.’ Sekarang kita telah
mengklasifikasinya, yang mana yang tidak mampu untuk dilakukan hanya dengan
persepsi properti itu sendiri. Klasifikasi telah dibuat dengan membawa konsep
dari pembuka botol kepada kesadaran di waktu yang sama sebagai pengalaman baru.
Penamaan juga memainkan guna, kadang-kadang sebuah
esensi, bagian dari pembentukan konsep baru. Mendengar nama yang sama di dalam
koneksi dengan pengalaman berbeda mempredisposisi kita untuk mengumpulkannya
dalam pikiran kita dan juga meningkatkan kesempatan kita mangabstraksi kesamaan
intrinsik mereka (seperti berbeda dari salah satu ekstrinsik yang disebutkan
dengan nama yang sama). Percobaan juga menunjukkan bahwa mengasosiasi perbedaan
dengan kelas yang hanya sedikit berbeda dalam karakteristik mereka membantu
untuk mengklasifikasikan contoh dengan benar, bahkan jika contoh tidak dinamai.
Nama-nama membantu untuk memisahkan kelas itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar