Adapun ciri-ciri keterampilan berpikir kreatif matematika ditandai dengan
keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, elaboratif dan evaluatif dideskripsikan
sebagai berikut (Munandar, dalam Rohmayasari, 2010:18) sebagaimana dibahas
dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Pengertian
|
Perilaku Siswa
|
Berpikir Lancar
- Mencetuskan banyak gagasan, jawaban,
penyelesaian atau jawaban.
- Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
|
- Mengajukan banyak pertanyaan.
- Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada
pertanyaan.
- Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu
masalah.
- Lancar dalam menggunakan gagasan-gagasannya.
- Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak
daripada siswa lain.
- Dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan
dari suatu objek atau situasi.
|
Berpikir Luwes
- Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan
yang bervariasi.
- Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda-beda.
- Mencari banyak alternatif atau arah yang
berbeda-beda.
- Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran.
|
- Memberikan aneka ragam penggunaan yang tak
lazim terhadap suatu objek.
- Memberikan macam-macam penafsiran terhadap
suatu gambar, cerita atau masalah.
- Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara
yang berbeda-beda.
- Memberikan pertimbangan atau mendiskusikan
sesuatu selalu memiliki posisi yang berbeda atau bertentangan dengan
mayoritas kelompok.
- Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan
macam-macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya.
- Menggolongkan hal-hal yang menurut pembagian
atau kategori yang berbeda-beda.
- Mampu mengubah arah berpikir secara spontan.
|
Berpikir Orisinal
- Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
- Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk
mengungkapkan diri.
- Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak
lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
|
- Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak
pernah terpikirkan orang lain.
- Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha
memikirkan cara-cara baru.
- Memilih a-simetri dalam membuat gambar atau
desain.
- Mencari pendekatan baru dari stereotype.
- Setelah mendengar atau membaca gagasan, bekerja
untuk mendapatkan penyelesaian yang baru.
|
Berpikir Elaboratif
- Mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk
atau gagasan.
- Menambahkan atau memperinci detail-detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
|
- Mencari arti yang lebih mendalam terhadap
jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang
terperinci.
- Mengembangkan/memperkaya gagasan orang lain.
- Mencoba untuk menguji detail-detail untuk
melihat arah yang akan ditempuh.
- Mempunyai rasa keadilan yang kuat sehingga
tidak puas dengan penampilan yang kosong/sederhana.
- Menambah garis-garis/warna dan
detail-detail/bagian-bagian terhadap gambar sendiri atau gambar orang
lain.
|
Berpikir Evaluatif
·
Menentukan patokan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pernyataan benar, suatu rencana sehat
atau suatu tindakan bijaksana.
- Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang
terbuka.
- Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi
melaksanakannya
|
- Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandang
sendiri.
- Mencetuskan pendapatnya sendiri mengenai suatu
hal.
- Menganalisis masalah/penyelesaian secara kritis
dengan selalu menanyakan “mengapa?”
- Mempunyai alasan (rasional) yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan.
- Merancang suatu rencana kerja dan
gagasan-gagasan yang tercetus.
- Pada waktu tertentu tidak menghasilkan
gagasan-gagasan tetapi menjadi peneliti/penilai yang kritis.
- Menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar