Kamis, 12 Januari 2017

Tahapan Berpikir Kreatif



Berdasarkan sejarah psikologi kognitif, Wallas (dalam Solso, 2008) menjelaskan bahwa ada 4 tahapan di dalam proses kreatif, yaitu:
1.      Persiapan
Persiapan dalam hal ini ialah dengan membuat formulasi suatu masalah dan mencoba untuk memecahkannya.  Contohnya ialah saat kita dihadapkan pada suatu masalah untuk menyebrangi sungai agak lebar dengan arus yang cukup deras, kita memiliki beberapa pemecahan untuk menyebranginya. Kita mempunyai waktu untuk menyebranginya dengan mencobakan dari apa yang kita fikirkan untuk jalan keluarnya
2.      Inkubasi
Tahap Inkubasi pada dasarnya adalah memanfaatkan alam bawah sadar untuk membantu memecahkan masalah. Inkubasi yaitu masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya. Dengan kata lain, inkubasi adalah cara untuk dapat menyelesaikan masalah yang sulit bila kita menunda masalah tersebut pada jeda waktu tertentu dan kemudian bekerja kembali. Pada tahap ini mengapa ide-ide kreatif tidak muncul? pada umumnya jawaban pragmatis untuk pertanyaan tersebut adalah bahwa sebagian besar waktu yang kita milki dalam kehidupan kita, kita habiskan dengan hal-hal yang kurang menuntut kita untuk berfikir kreatif seperti jalan-jalan, menonton tv, berjemur.
Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain.
Ciri-ciri utama tahap inkubasi adalah sebagai berikut:
1)      Inkubasi banyak tergantung dari persiapan yang intensif dan berhati-hati.
2)      Inkubasi tidak memerlukan kesadaran berpikir dalam menangani masalah.
3)      Berfungsinya inkubasi adalah kondisi optimum terjadi melalui relaksasi atau istirahat kesadaran berpikir tentang masalah tersebut, bila perhatian ditujukan pada masalah-masalah yang lain melalui rangkaian inkubasi.
4)      Inkubasi meningkatkan berfungsinya belahan otak kanan atau imajinasi kreatif dengan permunculan pengatasan masalah kreatif.
3.      Iluminasi
Iluminasi yaitu memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut. Iluminasi digambarkan sebagai suatu “kilatan inspirasi”, ide yang datang entah dari mana. Sebetulnya ide ini merupakan bentuk cepat dari sebuah proses yang didahului oleh periode informasi dan inkubasi. Iluminasi kemudian muncul dan melibatkan pembentukan koneksi antara dua elemen yang sebelumnya tidak terhubung. Ide adalah pemikiran yang berlalu dengan cepat, kecuali jika kita mendokumentasikan. Oleh karena itu, cara untuk mengurangi resiko kehilangan ide yaitu mencatat iluminasi yang ada sehingga membuat ide lebih tertanam di kepala kita. Pada saat iluminasi terjadi, jalan terang menuju permasalahan mulai terbuka. Seseorang akan merasakan sensasi kegembiraan yang luar biasa, karena pemahaman meningkat, semua ide muncul, dan ide-ide tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan, semua trobosan ide kreatif muncul pada tahap ini, penemuan telepon, alur sebuah cerita dan lain-lain merupakan contoh bagaimana tahap iluminasi memenuhi pikiran seseorang.

4.      Verifikasi
Pada tahap terakhir yaitu verifikasi, pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan masalah, pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat.
Verifikasi menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi. Setelah sebuah ide/solusi diperoleh, maka ide atau solusi tersebut harus diuji. Tahapan ini tahap untuk menguji sebuah produk hasil proses kreatif untuk membuktikan legitimasinya. Tahap verifikasi pada umumnya lebih singkat daripada tahapan sebelunya, karena tahap ini hanya menguji dan meninjau kembali hasil perhitungan seseorang, atau dapat juga untuk melihat apakah penemuan berhasil. Tetapi dalam berbagai kasus diperlukan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau peninjauan ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar