Selasa, 27 Januari 2015

Fungsi dan Tujuan Hidup Manusia Menurut Islam

1. Fungsi manusia

Fungsi manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah. Khalifah berarti pemimpin, wakil, pengelola dan pemelihara. Khalifah Allah berarti wakil Allah, manusia dibekali dengan profesi untuk memahami dan menguasai hukum Allah yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Dengan pemahaman terhadap kebenaran tersebut manusia dapat menyusun konsep dan melakukan rekayasa. Pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang baru dalam perkembangan manusia yang dinamis.

Segala yang dihasilkan manusia dalam konteks sebagai khalifah di landasi dengan ketundukan dan ketaatan kepada Allah Swt.

Ketundukan dan ketaatan ini tidak lain adalah refleksi dari fungsi penciptaan sebagai khalifah di berikan oleh Allah dan akan di pertanggung jawabkan oleh manusia.

2. Tujuan hidup manusia

Tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah Swt. Adapun semua tujuan-tujuan kecil yang lain tunduk dan di dalam lingkaran tujuan tertinggi pengabdian tersebut. Penciptaan manusia sebagai pengabdi /untuk beribadat dipahami dengan kepatuhan, ketundukan dan pengabdian manusia kepada Allah.

Tuntutan pelaksanaan ibadah dengan ikhlas ini di jelaskan oleh Allah dalam Q.S (98) : 5 artinya sebagai berikut:

“dan manusia tidak di perintahkan kecuali semata- mata menyembah Allah dengan tulus,dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan demikian itulah agama yang kokoh” (Q.S 98:5).

3. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan atau Allah.

Tuhan sebagai pencipta disebut khalik dan selain dari Tuhan di namakan makhluk. Artinya setiap makhluk harus patuh bertingkah laku sesuai dengan aturan yang di tetapkan penciptanya, dalam kenyataan yang di temui, ada manusia yang baik atau patuh,dan ada juga ingkar kepada khalik (Q.S 95:45). Tuhan mau mengangkat posisi atau derajat manusia, tetapi sebagian manusia ada yang engkar di sebabkan oleh kebodohan atau kesombongannya, karena tidak bersedia untuk memahami aturan Tuhan.

4. Hakikat manusia sebagai khalifah

Tuhan yang maha pengasih dan penyanyang mau memposisikan manusia pada tempat yang paling tinggi dari segala makhluknya yaitu sebagai khalifah (maneger) untuk mengatur alam ini berdasarkan aturan Tuhan.

Keberkahan Usia

Keberkahan usia bukan terlihat dari seberapa lama hidup kita di dunia. Keberkahan Usia apabila dalam hidup kita digunakan untuk kebaikan. Amat merugilah orang yang hidup di dunia, yang tidak menggunakan umurnya dengan sebaik-baiknya.

Seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Ashr yang artinya:
Artinya:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Kita perlu merenungi bahwa betapa meruginya manusia di dunia. Kita tidak sadar bahwa waktu di dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat. Satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun. Amat sebentarlah kita tinggal di dunia yang fana ini.
  
Agar tidak menjadi manusia yang merugi, banyak hal yang dapat kita lakukan agar hidup lebih berkah, salah satunya:

1. Silaturahmi. Ada banyak manfaat dari bersilaturahmi. Nabi bersabda:
"Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung kerabatnya." (HR. Bukhari).

2. Banyak memperbanyak amal jariyah.
Rasulullah bersabda: "Di antara amalan dan kebajikan yang terus sampai kepada orang mukmin setelah kematiannya, adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushhaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk ibnu sabil, sungai yang dialirkannya, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya semasa sehatnya dan semasa hidupnya, maka itu sampai kepadanya setelah kematiannya." (HR. Ibnu Majah dan dihasankan al Albani, dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu (Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 242)).

3. Bergaul dengan orang-orang soleh
Beruntunglah kita, bergaul dengan orang-orang soleh. Yang di setiap doanya selalu menyematkan nama kita saudara seiman. Bergaul dengan orang soleh juga dapat berbagi ilmu serta saling mengingatkan kita agar tidak lalai dalam beribadah.

Mendapatkan Kemudahan di Dunia

Ketika kita merasa tidak cukup dengan apa yang ada pada diri kita, tidak bisa bersyukur atas apa yang apa yang diberi oleh Allah.
Tidak jarang banyak juga yang akhirnya menjadi gelap, tidak memiliki arah sehingga masuklah ia ke ke jurang kesesatan. padahal dikatakan bahwa apaabila kita mau bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya. Ketika kita tidak bersyukur, maka tunggulah ketetapan yang akan Allah berikan kepada kita.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kemudahan di dunia:
1. Pertobatan
Temukan penyebab dari masalah yang membelenggu kita, cari solusi yang tepat dengan meminta petunjuk dari Allah lewat Shalat sunnah. Lakukan pertobatan atas kesalahan, kelalaian, dosa dan maksiat yang telah kita lakukan. Perbanyak Istighfar serta meminta maaf kepada orang-orang yang mungkin pernah terzalimi oleh kita. Kemudian perbanyak ibadah yang fadilahnya nya sebagai penghapus dosa.

2. Pupuk kembali keimanan
Berhusnuzan dengan Allah, yakinlah bahwa Allah maha Kuasa akan segala sesuatu. Pikirkan tentang kuasa Allah, jangan membatasi diri.

3. Ikhtiar
Usaha tanpa do'a adalah sombong, sedangkan do'a tanpa usaha adalah nihil. Setelah kita berusaha keras, banyak lah meminta petunjuk pada Allah. Cobalah untuk memperbaiki ibadah rutinitas kita seperti sholat, dsb.

4. Muhasabah (koreksi diri)

5. Perbanyak Sedekah
Dengan perbanyak sedekah, harta kita tidak akan berkurang. bahkan justru bertambah dan menjadi berkah. Orang yang mencoba untuk menghilangkan kesusahan orang lain dengan cara sedekah, maka oleh Allah akan dihilangkan juga kesusahannya.
Wallahu Alam bis shawab.

Tanda-tanda Lemahnya Iman



Tanda-tanda Lemahnya Iman

1. Terjerumus dalam kemaksiatan
Suatu perbuatan yang sering dilakukan dapat membentuk sebuah kebiasaan. Begitu pula dengan kemaksiatan. Bila sering dilakukan ia pun akan menjadi sebuah kebiasaan, yang jika terbiasa seseorang akan berani berbuat secara terang-terangan.

2. Tidak tekun dan bermalas-malasan dalam beribadah
Salah satu ketidaktekunan dalam beribadahialah tidak khusu’ (konsentrasi) dalam mengerjakannya. Contoh : tidak khusu’ dalam shalat, membaca Al-Qur’an, berdoa dan lain-lain. Sehingga ibadah tersebut dilakukan dengan jiwa yang kosong tanpa Ruh (QS.4 :142). Padahal dalam sebuah hadits dikatakan : “ Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main” (HR. Tirmidzi)

3. Memudarnya tali ukhuwah
Tidak memperhatikan urusan kaum muslimin.  Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu bagai satu tubuh. Dari An-Nu’man Bin Basyir ra. katanya Rasullullah SAW bersabda : “ Orang-orang mukmin itu laksana satu tubuh manusia. Bila matanya sakit maka sakitlah seluruh tubuhnya atau bila kepalanya sakit maka sakitlah seluruh tubuhnya.” (HR. Muslim)

4. Terputusnya tali persaudaraan di antara dua orang yang semula bersaudara.
“Tidak selayaknya dua orang yang saling mengasihi karena Allah ‘Azza Wa Jalla, atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang antara keduanya” (HR. Bukhari)

5. Terpautkepada urusan duniawi dan terlalu mencintainya (QS. 75:20-21)

6. Mengeluh dan takut akan musibah (QS. 70:19-21)

Pentingnya Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan dalam pendidikan. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secarah utuh.

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
  1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya.
  2. Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
  3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.

Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional.

Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud.

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak.

Rampak Bedug, Kesenian Khas Banten

Rampak Bedug, Kesenian Khas Banten

Kata “Bedug mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Bedug hampir digunakan oleh banyak mesjid, sebagai alat untuk menandakan bahwa watu sholat telah tiba. Kita juga mungkin pernah melihat pertunjukkan dengan dengan bedug sebagai instrumen nya. Ya, itulah rampak bedug. Rampak bedug merupakan warisan yang ada di Banten, tepatnya di daerah Pandeglang.

Kata "rampak" mengandung arti "serempak" juga banyak. Jadi "rampak bedug" adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa "banyak" bedug dan ditabuh secara "serempak" sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar.

Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung. Sampai tahun 1960 rampak bedug masih merupakan hiburan rakyat, persis ngabedug. Awalnya rampak bedug berdiri di Kecamatan Pandeglang. Kemudian seni ini menyebar ke daerah-daerah sekitarnya hingga ke Kabupaten Serang.

Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni rampak bedug. Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen. Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji Ilen, Burhata, Juju, dan Rahmat. Dengan demikian Haji Ilen beserta ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug. Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar. Hingga akhir tahun 2002 ini sudah banyak kelompok-kelompok pemain rampak bedug.

Rampak bedug pertama kali dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan, persis seperti seni ngabedug, persis seperti seni ngabedug atau ngadulag. Tapi karena merupakan suatu kreasi seni yang genial dan mengundang perhatian penonton, maka seni rampak bedug ini berubah menjadi suati seni yang layak jual, sama dengan seni-seni musik komersial lainnya. Walau para pencetus dan pemainnya lebih didasari oleh motivasi religi, tapi masyarakat seniman dan pencipta seni memandang seni rampak bedug sebagai sebuah karya seni yang patut dihargai.

Fungsi rampak bedug antara lain:
  1. Fungsi religi, yakni menyemarakan bulan suci Ramadhan dengan alat-alat yang memang dirancang para ulama pewaris Nabi
  2. Fungsi rekreasi/hiburan. Sekarang rampak bedug bukan hanya dimainkan di bulan Ramadhan, tapi dimainkan juga secara profesional pada acara-acara hajatan (hitanan, pernikahan) dan hari-hari peringatan kedaerahan bahkan nasional. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya.
  3. Fungsi ekonomis, yakni suatu karya seni yang layak jual. Masyarakat pengguna sudah biasa mengundang seniman rampak bedug untuk memeriahkan acara-acara mereka. Dalam fungsi religi selain menyemarakan Tarawihan adalah sebagai pengiring Takbiran dan Marhabaan.
Di masa lalu pemain rampak bedug terdiri dari semuanya laki-laki. Tapi sekarang sama halnya dengan banyak seni lainnya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mungkin demikian karena seni rampak bedug mempertunjukkan tarian-tarian yang terlihat indah jika ditampilkan oleh perempuan (selain tentunya laki-laki). Jumlah pemain sekitar 10 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang. Adapun fungsi masing-masing pemain yaitu: pemain laki-laki sebagai penabuh bedug dan sekaligus kendang, sedangkan pemain perempuan sebagai penabuh bedug, baik pemain laki-laki maupun perempuan sekaligus juga sebagai penari.

Busana yang dipakai oleh pemain rampak bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan. Pemain laki-laki misalnya mengenakan pakaian model pesilat lengkap dengan sorban khas Banten, tapi warna-warninya menggambarkan kemoderenan: hijau, ungu, merah, dan lain-lain (bukan hitam atau putih saja). Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian khas tari-tari tradisional, tapi bercorak kemoderenan dan relatif religius. Misalnya menggunakan rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan warna dasar kuning dan di dalamnya mengenakan celana panjang warna merah jenis celana panjang pesilat. Di luarnya mengenakan kain merah tanpa dijahit yang bisa dililitkan dan digunakakan untuk semacam tarian selendang. Bajunya tangan panjang yang dikeluarkan dan diikat dengan memakai ikat pinggang besar. Adapun rambutnya mengenakan sejenis sanggul bungan yang terbuat dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang.

Waditra adalah seni atau kesenian dari budaya jawa. Waditra rampak bedug terdiri dari :
Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketika mengakhiri suatu bait sya’ir dari lagu.
Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain).
Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambu dan dililiti kulit kendang berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari.

Sumber:
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1439/kesenian-rampak-bedug-dari-banten

Manfaat Mempelajari Filsafat

Ketika mempelajari filsafat mungkin kita pernah berpikir untuk apa kita mempelajari filsafat, apa manfaatnya, dsb. Ada banyak manfaaat dari mempelajari filsafat, salah satunya yaitu:
  • Filsafat menolong kita untuk mendidik, membangun diri kita sendiriFilsafat menolong kita untuk mendidik, membangun diri kita sendiri.
  • Bepikir filsafat membuat kita mengalami dan menyadari hakikat kita sebagai manusia, rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita untuk berpikir untuk hidup dengan sesadar – sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup kita sendiri. 
  • Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan – persoalan dalam kehidupan sehari – hari. Berpikir filsafat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mapu melihat fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya secar luas. Berpikir filsafat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mau berpikir. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan – persoalan, apalagi mencari penyelesaiannya. Dengan filsafat kita dilatih melihat apa yang menjadi persolan, dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya. 
  • Filsafat memberikan pandangan yang luas, membendung akuisme dan aku-sentrisme ( dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan si aku ) 
  • Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri. Dengan berpikir filsafat maka kita akan terlatih untuk berpikir kritis, mampu membangung karakter sehingga kita tidak mudah percaya akan setiap pandangan umum mengenai suatu hal, pernyataan dalam surat – surat kabar, dsb tetapi secara kritis menyikapi apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, berdiri sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dengan dengan cita-cita mencari kebenaran. Dengan berfilsafat juga kita selalu dilatih, di didik untuk berpikir secara universal, multidimensional, komprehensif, dan mendalam. tetapi disisi lain masih mampu mengakui harkat martabat orang lain, mengakui keberagaman dan keunggulan orang lain. 
  • Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainnya. 
  • Berpikir filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus 
  • Berpikir filsafat akan membuat seseorang akan manusia seutuhnya, karena terus melakukan perenungan akan menganalisa hakikat jasmani dan hakikat rohani manusia dalam kehidupan di dunia agar bertindak bijaksana.  
  • Berpikir Filsafat akan membuat seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial. 
  • Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan kebahagiaan hidup.  
  • Belajar filsafat akan memberikan dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis atau pemahaman atas hakikat kesatuan semua pengetahuan dan kehidupan manusia lebih dipimpin oleh pengetahuan yang baik

Rahasia Hati yang Tidak Bisa Dilihat

Manusia diberikan kemampuan oleh Allah dalam mengguanakan pikirannya. dengan berpikir secara mendalam, atau dapat dikatakan berfilsafat dapat mengetahui berbagai macam fenomena yang terjadi di sekitar kita. namun dengan kemampuan tersebut, manusia tetaplah tidak bisa menerka mengenai apa yang ada di dalam hati manusia atau bisa kita sebut rahasia hati.


Berbicara mengenai isi hati, adalah sesuatu yang tidak mudah dan bahkan sangat sulit untuk menembus batas-batas yang menutupinya hingga bisa diketahui apa yang ada di dalamnya. Artinya, bukanlah termasuk sunnatullah untuk membuka dan dan memperlihatkan rahasia hati kepada orang lain layaknya sebuah fenomena yang nyata atau seperti suara yang menggelegar hingga mudah didengar.

Sebagaimana dalam firman Allah:
  
ربما أطلعك علي غيب ملكوته وحجب عنك الإستشراف علي أسرارعبا ده
"Kadang kala Allah subhanahu wata'ala Memperlihatkan kepadamu bagian-bagian ghoib kerajaan-Nya,namun Dia menghalangimu untuk mengetahui rahasia-rahasia (hati) hamba-hamba-Nya."

Sebuah pepatah mengatakan, "Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu?" Jika kita merenungi mengapa isi hati tetap menjadi rahasia yang tersembunyi dari orang lain, maka kita akan menyadari bahwa ini adalah bentuk anugerah Allah Yang Sangat Agung. 
Andaikan apa yang ada didalam hati, menjadi suatu perkara yang jelas dan bisa diketahui setiap orang, pasti semua orang akan diliputi kebencian terhadap orang lain. Mengapa? Karena mereka akan melihat ‘aib, cela dan kekurangan yang tersembunyi dalam hati teman-temanya. Bentuk-bentuk kebaikan lahiriyah yang menjadi faktor pendorong timbulnya persaudaraan dan persahabatan akan terhapus oleh keburukan-keburukan hati yang tampak jelas dan akhirnya berganti rasa benci dan muak. Selanjutnya kita bisa membayangkan sendiri apa yang akan terjadi saat keadaan berubah menjadi seperti ini.


Sebuah pepatah mengatakan, "Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu?" Jika kita merenungi mengapa isi hati tetap menjadi rahasia yang tersembunyi dari orang lain, maka kita akan menyadari bahwa ini adalah bentuk anugerah Allah SWT. Allah membiarkan kita untuk tidak mengetahui isi hati orang lain, yang mungkin sewaktu-waktu akan menimbulkan bencana yang ditimbulkannya apabial satu sama lain saling mengetahui.
Andaikan apa yang ada didalam hati, menjadi suatu perkara yang jelas dan bisa diketahui setiap orang, pasti semua orang akan diliputi kebencian terhadap orang lain. Mengapa? Karena mereka akan melihat ‘aib, cela dan kekurangan yang tersembunyi dalam hati teman-temanya. Bentuk-bentuk kebaikan lahiriyah yang menjadi faktor pendorong timbulnya persaudaraan dan persahabatan akan terhapus oleh keburukan-keburukan hati yang tampak jelas dan akhirnya berganti rasa benci. Selanjutnya kita bisa membayangkan sendiri apa yang akan terjadi saat keadaan berubah menjadi seperti ini.  Di dalam hati kita pun akan di hantui rasa gelisah, tidak tenang atau kesedihan karenanya.