Senin, 26 Januari 2015

Aliran Konvergensi dalam Pendidikan


Aliran Konvergensi dalam Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik. Untuk dapat mengembangkan pendidikan maka dipilihlah berbagai macam aliran yang digunakan, salah satunya aliran konvergensi. Aliran konvergensi merupakan gabungan antara aliran empirisme dan aliran nativisme dimana faktor bakat/bawaan dan lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembanagn individu. Tokoh aliran ini adalah seorang tokoh pendidikan Jerman William Stern (1871-1939) yang berpendapat bahwa anak telah memiliki pembawaan baik atau buruk sejak lahir ke dunia, perkembangan selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Faktor bawaan dan faktor lingkungan keduanya memiliki peranan penting dan berkaitan satu sama lain.  Bakat telah ada pada anak sejak lahir, namun bakat yang telah ada perlu menemukan lingkungan yang sesuai agar bakat atau kemampuan anak dapat berkembang. Bakat tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang mendukung perkembangan bakat anak itu sendiri, begitupun sebaliknya. Anak yang tinggal di lingkungan yang baik tidak akan berkembang secara optimal apabila tidak didukung oleh bakat yang dimiliki anak. Sebagai ilustrasi, anak mula-mula menggunakan bahasa karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, contohnya orang tua. Pada anak terdapat faktor pembawaan yang memunculkan kemampuan untuk berbicara menggunakan bahasa lingkungannya. Selain itu, kemampuan anak dalam berbicara mungkin tidak sama meskipun berada pada lingkungan yang sama kareana faktor pembawaan tiap anak yang berbeda.
Aliran ini mengungkapkan bahwa pendidikan bergantung pada faktor bawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. Namun aliran ini tidak menjelaskan faktor mana yang paling mempengaruhi perkembangan pada anak.
Konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia.  Meskipun demikian terdapat variasi mengenai faktor-faktor mana yang paling penting dalam menentukan tumbuh kembang itu.  Seperti telah dikemukakan bahwa variasi-variasi itu tercermin  antara lain dalam perbedaan pandangan  tentang strategi yang tepat untuk memahami  perilaku manusia. Demikian pula halnya dalam belajar mengajar;  variasi pendapat itu telah  menyebabkan munculnya berbagai  teori  belajar mengajar dan atau teori/model mengajar.  Sebagai contoh dikenal  berbagai  pendapat tentang model-model  mengajar seperti  rumpun model umpan model belajar tuntas,  model belajar control diri sendiri,  model belajar simulasi, model belajar pemrosesan informasi dan lain-lain.  Dari sisi-sisi lain, variasi  pendapat itu juga  melahirkan berbagai  pendapat gagasan tentang belajar mengajar, seperti peran guru sebagai fasilitator atau informasi,  teknik penilaian pencapaian siswa  dengan tges objektif atau tes esai,  perumusan tujuan  pengajaran  yang sangat behavior,  penekanan pada peran teknologi pengajaran.
Dengan adanya hal hal berikut dalam belajar mengajar variasi pendapat itu dapat menyebabkan munculnya teori belajar atau teori mengajar. Dengan adanya teori mengajar tersebut akan lebih mudah untuk lebih ke depan proses belajar mengajar akan semakin lancar dan berkualitas.
 Bakat merupakan potensi yang ada pada manusia sejak lahir  yang diberikan oleh Tuhan sebagai anugerah bagi manusia. Pendidikan  merupakan interaksi antara pembawaan atau bakat dan lingkungan. Pendidikan bergantung pada keduanya karena dari kedua faktor tersebut pribadi anak akan terbentuk. Bakat memang penting dan diutamakan dalam pendidikan, tetap lingkungan mampu mengembangkan bakat dan kemampuan anak. Lingkungan mempengaruhi perkembangan anak terutama sikap, perilaku dan pola pikir.
Di dalam lingkungan anak mengamati dan belajar. Bakat merupakan hal yang unik dimana memungkinkan adanya perbedaan bakat pada setiap anak. Keunikan dari bakat setiap anak perlu disadari oleh orang tua, karena di dalam keluarga lah anak pertama kali mendapat pengajaran. Potensi dan bakat anak sangat beragam. Bakat bisa berhubungan dengan hal-hal akademis ataupun non akademis. Keunikan dari bakat setiap anak perlu disadari oleh orang tua, karena di dalam keluarga lah anak pertama kali mendapat pengajaran.
Untuk mengenali bakat dan potensi anak,  peran orangtua utama adalah memberikan lingkungan yang nyaman untuk tumbuh dan berkembangnya potensi anak itu. Anak tidak merasa takut mengekspresikan dirinya. Anak juga merasa nyaman untuk berproses dengan hal-hal yang menjadi minatnya, yang terkadang masih dapat berubah-ubah. Karena anak masih berkembang, tugas orangtua adalah mendampingi. Terkadang orangtua mengekspos anak pada sebuah hal tertentu, terkadang menemani, menyemangati, menjadi teman diskusi, menguatkan anak agar terus bersemangat menempa diri. Tapi terkadang, orangtua juga berperan membantu anak untuk mengeksplorasi hal-hal baru di luar bidang yang selama ini digelutinya.
Lingkungan pembelajaran yang kondusif yang sesuai dapat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran.  Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari proses belajar. Lingkungan sekolah dalam arti pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik. Oleh karena pendidikan di sekolah perlu adanya perhatian terhadap potensi dasar/pembawaan anak. Disamping itu, perhatian juga diarahkan pada pengkondisian lingkungan tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Sehingga proses pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan dapat berlangsung lebih bermakna. Dengan begitu, belajar tidak hanya meruakan proses belajar antara individu dengan individu, melainkan individu dengan lingkungannya.





1 komentar: