Kamis, 12 Januari 2017

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisons)



Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisons)

          STAD (Student Teams-Achievement Divisions) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin (2007) model STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga mudah untuk di adaptasi dalam berbagai pelajaran seperti matematika, IPA, IPS, bahasa inggris pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD  adalah salah satu model pembelajaran kooperatif  di mana siswa belajar dengan bantuan LKS secara berkelompok, berdiskusi guna memahami konsep-konsep menemukan hasil yang benar. Semua anggota dibagi tanggung jawab, semua siswa secara individu diberi tes/kuis yang akan berpengaruh terhadap penilain seluruh kelompok, sehingga untuk memperoleh suatu penghargaan, hasil belajar tiap kelompok tersebut di bandingkan. STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim.
          Pertama-tama materi pelajaran dalam STAD diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi dilakukan melalui pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan oleh guru atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok bisa menguasai pelajaran tersebut. Presentasi kelas dengan pengajaran biasa bedanya hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD.  Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan selama presentasi kelas karena dengan demikian akan membantu mereka mengerjakan kuis-kuis.gian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
          Kemudian hal yang paling penting dalam STAD adalah tim. Tim dibentuk oleh empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
          Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa kan mengerjakan tugas individual yang diberikan oleh guru. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga setiap siswa bertanggung jawab secara individu untuk memahami materi pelajaran.
          Setelah kuis dilaksanakan oleh siswa guru memberi skor/poin yang dapat digunakan sebagai poin dalam kelompok. Tiap siswa dapat berkontribusi memberikan poin yang maksimal bagi timnya dalam sistem skor ini. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. Nilai-nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok. Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka belajar lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Selanjutnya rekognisi tim, yaitu tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
          Lebih jauh lagi Slavin (2007) memaparkan bahwa “Gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”.  Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa diberi wakru bekerja sama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai meteri pelajaran yang merupakan tanggung jawabnya.
Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Slavin, 2007) yaitu:
  1. Persiapan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Sampaikan pada siswa apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Pembelalajaran kooperatif tipe STAD guru memberikan motivasi agar mereka dapat sukses dalam kelompok nya yaitu dengan cara membantu teman satu tim nya untuk melakukan sesuatu yang membuat kelompok mereka berhasil, dan yang lebih penting dapat mendorong anggota kelompok untuk melakukan usaha yang terbaik. Karena di dalam pembelalajaran kooperatif penghargaan kelompok didasarkan pada kinerja anggota kelompoknya.
STAD digunakan bersama materi-materi kurikulum yang dirancang khusus untuk pembelajaran tim siswa yang disebarluaskan John Hopkins Team Learning Project atau dapat digunakan bersama materi-materi yang di adaptasi dari buku teks, atau guru dapat membuat materi sendiri yang akan diberikan oleh siswa berupa lembar kegiatan, sebuah lembar jawaban, atau sebuah kuis untuk setiap unti yang guru rencanakan.
b.      Presentasi dari Guru
Tiap pelajaran STAD dimulai dengan presentasi pelajaran tersebut di dalam kelas. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersbut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pernyataan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dapat dikusai oleh siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara – cara mengerjakannya. Adapun dalam menyampaikan pelajaran, tekanlah hal-hal sebagai berikut:
1.      Pembukaan
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya
2.      Pengembangan. Melakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Nilailah siswa sesering mungkin dengan memberi banyak pertanyaan kemudian jelaskan mengapa sebuah jawaban bisa salah atau benar. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih ke konsep lain.
3.      Praktek terkendali
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas dan jangan memberikan tugas yang menyita waktu lama.

c.       Kegiatan Belajar dengan Tim (Kerja Tim)
Di dalam STAD, tim-tim mewakili seluruh bagian di dalam kelas. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4 – 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keagamaan) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik. Kelompok tersebut juga harus terdiri dari seorang siswa berprestasi tinggi, seorang berprestasi sedang dan seorang berprestasi rendah. Adapun langkah-langkahnya (Slavin,2009:149) dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Memfotokopi lembar rangkuman tim. Buatlah satu buah kopian dari lembar rangkuman untuk setiap empat siswa dalam kelas.
2.      Susun peringkat siswa. Guru membuat urutan peringkat siswa di dalam kelas dari yang tertinggi sampai yang terendah kinerjanya. Gunakan informasi apapun yang guru miliki untuk melakukan hal ini, nilai ujian yang terbaik atau kualitas masing-masing siswa menurut pengamatan guru.
3.      Tentukan berdasarkan jumlah tim. Tiap tim harus terdiri dari empat orang anggota jika memungkinkan. Untuk dapat menentukan berapa tim yang akan dibentuk, jumlah siswa yang ada di dalam kelas dibagi empat, hasil bagi tersebut merupakan jumlah tim yang beranggotakan empat orang atau lebih sesuai jumlah siswa yang ada.
4.      Bagikan siswa ke dalam tim. Guru melakukan pembagian tim dengan tingkat kinerja siswa yang hampir setara, tetapi dengan etnisitas dan jenis kelamin yang berbeda.
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok , sehingga semua anggota menguasai dan masing – masing memberikan kontribusi. Buatlah siswa mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang guru berikan. Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, guru menjelaskan kepada siswa apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya, sebelum melakukan kerja tim bahaslah aturan tim sebagai berikut (Slavin, 2009:156):
1.         Para siswa punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya.
2.         Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut.
3.         Mintalah bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu teman sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru.
4.         Teman satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan.
Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperluan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. Guru juga dapat memanggil siswa secara acak, sehingga kan membuat para siswa selalu mempersiapkan diri mereka untuk menjawab. Kemudian jangan memberikan tugas yang memakan waktu lama.

d.      Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari  dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak diperbolehkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individual bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan soal.
e.       Penghargaan prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.         Menghitung Skor Individual
Sesegera mungkin setelah melakukan tiap kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, dan berilah sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya kepada tim dengan skor tertinggi. Jika memungkinkan, umumkanlah skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan kuis. Ini akan menyebabkan siswa termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi bagi kelompoknya. Menurut Slavin (2009:159), para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka melempaui skor awal mereka, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel penghitungan perkembangan skor individu
No.
Nilai Tes
Skor Perkembangan
1.
2.
3.
4.
5.
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
10 sampai 1 poin di bawah skor dasar
Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan dasar)
5 poin
10 poin
20 poin
30 poin
30 poin
2.         Menghitung Skor Kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata – rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan anggota kelompok dan dibagi dengan sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesusai dengan rata – rata terdapat tiga macam tingkat penghargaan kelompok sebagaimana dalam tabel sebagai berikut:
No.
Rata – rata skor
Kualifikasi
1.
 2.
3
4..
 0 ≤ N ≤ 5
6 ≤ N ≤ 15
16 ≤ N ≤ 20
 21 ≤ N ≤ 30
 -
 Tim yang baik (good team)
 Tim yang sangat baik (great team)
 Tim yang istimewa (super team)
f.       Penghargaan Prestasi Tim
Setelah masing – masing kelompok satu tim memperoleh skor nya, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing – masing kelompok sesuai dengan prestasinya (kiteria tertentu yang ditetapkan guru). Penghargaan dapat dilakukan dengan memberikan sertifikat yang besar dan menarik untuk tim yang istimewa dan sertifikat yang berukuran lebih kecil untuk tim yang sangat baik. Guru dapat memamerkan daftar tim yang sangat baik dan tim yang istimewa minggu itu di dalam kelas. Guru dapat menggunakan kreatifitas dalam memberikan penghargaan pada siswa agar dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang mereka buat daripada sekedar memberi hadiah besar.
STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materi – materi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar