Kamis, 12 Januari 2017

Kompetensi Sosial



          Dalam penjelasan pasal 10 ayat (1) ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan perserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”.
          Pentingnya kompetensi sosial bagi seorang guru menurut Raihani (2007) karena pertama guru dan semua anggota sekolah adalah manusia yang merupakan makhluk sosial. Kedua, aktifitas pendidikan sekolah adalah sebuah kerja tim, bukan kerja individual. Ketiga eksistensi di lingkungan masyarakatnya. Seorang guru yang kompeten berarti ia mampu untuk melakukan pekerjaan keguruaanya dengan baik. Sementara itu, kompetensi sosial guru merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Kunandar, 2007; Trianto & Tutik, 2007). Defenisi ini menegaskan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, seorang guru atau pendidik adalah seorang manusia sosial yang terikat dengan norma dan kaidah yang berlaku pada masyarakat dimana dia tinggal dan beraktifitas. Kedua, kompetensi sosial guru dilihat dari bagaimana komunikasi dan interaksinya dengan berbagai segmen masyarakat baik disekolah maupun di luar sekolah. Ketiga, stakeholders yang terlibat interaksi demgam guru meliputi siswa dan siswi, sesama guru, staf administrasi sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat luas.
Kunandar (2007: 76) juga mengungkapkan bahwa ciri-ciri guru yang memiliki kompetensi sosial yaitu:
1.             Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
2.     Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan
3.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar
Menurut Trianto dan Tutik dalam tulisan Raihani (2007, pp.77-78), indikator-indikator kompetensi sosial guru dalam interaksinya dengan berbagai pihak seperti disebutkan diatas dapat dirinci sebagai berikut:
1.             Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta didik , sesame pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar:
a.    Memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip komunikasi efektif dan empatik;
b.    Mengevaluasi proses dan hasil komunikasi efektif dan empatik;
c.    Memperbaiki proses komunikasi efektif dan empatik.
2.             Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat:
a.    Merancang berbagai program pendidikan di sekolah dan masyarakat sekitar;
b.    Menyelenggarakan berbagai program pendidikan di sekolah dan masyarakat sekitar;
3.             Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat local, regional, nasional, dan global
a.    Mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah pendidikan pada tataran local, regional, nasional, dan global;
b.    Mengembangkan alternative pemecahan masalah-masalah pendidikan tataran local, regional, nasional, dan global;
c.    Mendesain program pendidikan pada tataran local, regional, nasional, dan global
4.             Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) untuk berkomunukasi dan mengembangkan diri:
a.    Memahami berbagai perangkat (ICT)
b.    Mengoperasikan secara efektif berbagai peralatan ICT untuk berkomunikasi
c.    Memanfaatkan perangkat ICT untuk berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan professional sebagai guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar