Kamis, 12 Januari 2017

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TEORI GESTALT, WILLIAM ARTHUR BROWNELL DAN DAVID P. AUSUBEL




1. PERSAMAAN
TEORI GESTALT
WILLIAM A. BROWNELL
DAVID P. AUSUBEL
1. Pengalaman menyeluruh (pikiran, perasaan dan sensasi tubuh) dari individu menjadi perhatian yang sangat penting. Pendekatannya lebih dipusatkan pada kondisi di sini dan saat ini (here and now) yaitu menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by moment).
1.Sejalan dengan teori belajar Gestalt yaitu bahwa anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanen atau terus
menerus untuk waktu yang lama.
1.Sejalan dengan teori belajar Gestalt yaitu bahwa suatu proses pembelajaran akan lebih mudah dipelajari dan dipahami siswa jika para guru mampu dalam memberi kemudahan bagi siswanya sedemikian sehingga para siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya
2. Latihan hafal atau drill sangat penting dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan setelah tertanamnya pengertian
2. Siswa tidak dilarang untuk menghafal konsep, aturan atau rumus-rumus Matematika, setelah terlebih dahulu mereka memahaminya dengan baik. Setiap konsep yang disajikan guru harus diberikan dengan pengertian artinya semua yang dipelajari siswa harus
dipahami dahulu sebelum sampai hafalan atau latihan yang sifatnya mengasah otak atau melatih keterampilan
2. Untuk dapat menguasai materi Matematika, siswa harus menguasai beberapa kemampuan dasar, kemudian anak harus mampu mengaitkan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dipunyainya.




2. PERBEDAAN

TEORI GESTALT
WILLIAM A. BROWNELL
DAVID P. AUSUBEL
1.Nama teorinya Teori Gestalt atau Rote Learning
1. Dikenal dengan Meaning Theory
1.Dikenal dengan Meaningful Learning
2.Cara yang digunakan hanya berbentuk Drill atau hafalan-hafalan konsep.
2.Alat peraga yang digunakan berbentuk benda nyata (kongkrit) yaitu seperti mangga, kelereng dan lain-lain.
2. Alat peraga yang digunakan yaitu benda-benda nyata dan juga abstrak seperti hari kemerdekaan dan hari bersejarah lain.
3.Contoh :
-. Siswa SD kelas 1 atau 2 dapat dengan mudah mengucapkan: “Ini Budi. Ini Ibu Budi,” namun ia tidak dapat menentukan sama sekali mana yang “i” dan mana yang “di”.
-. Siswa yang dapat mengingat dan menyatakan rumus luas persegipanjang adalah L = p× l, namun ia tidak bisa menentukan luas suatu persegi panjang karena ia tidak tahu arti lambang L, p, dan l.
-. Anak dapat dengan mudah menyebutkan 1 + 1 = 2 dan 2 + 2 = 4 tanpa tahu arti 2 + 2 dan tidak tahu juga mengapa hasilnya 4
3. Con  3.Contoh :
-. Angka “1” menunjuk pada banyaknya sesuatu yang tunggal seperti banyaknya kepala, mulut, lidah dan seterusnya; sedangkan “2” menunjuk pada banyaknya sesuatu yang perpasangan seperti banyaknya mata, telinga, kaki, …dan seterusnya.
-. 68 = 60 + 8
35 = 30 + 5
= 90 + 13
= 90 + 10 + 3
= 100 + 3 = 103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar