Lingkungan
Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara serta Peranannya
Ki Hajar Dewantara, membedakan lingkungan pendidikan
menjadi tiga, dan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga,
sekolah dan pendidikan. Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi
Suryaningrat merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis,
politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman
penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa
memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang
Belanda.
1.
Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat
informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak. Di dalam keluarga, orang
tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik. Kehidupan masa depan anak pada masyarakat
tradisional umumnya tidak jauh berbeda dengan kehidupan orang tuanya. Orang tua
lah yang mengajar pengetahuan dan keterampilan yang dipelukan untuk hidup,
orang tua pula yang melatih dan memberi petunjuk tentang berbagai aspek
kehidupan sampai anak menjadi dewasa dan mampu berdiri sendiri.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga
merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual
maupun pendidikan sosial. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang sempurna
sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan pribadi
yang utuh. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengajar dan
pemberi contoh. Pendidikan keluarga antara lain berfungsi berfungsi:
•
Sebagai
pengalaman pertama masa kanak-kanak
•
Menjamin
kehidupan emosional anak
•
Menanamkan
dasar pendidikan moral
•
Memberikan
dasar pendidikan sosial.
•
Meletakkan
dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
Lingkungan keluarga sangat penting, oleh karena itu
keluarga khusus nya orang tua perlu mendidik anak dengan optimal. Keluarga
perlu membina dan mengembangkan perasaan sosial seperti hidup hemat, menghargai
kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai dsb. Jelas bahwa
lingkungan keluarga bukannya pusat penanaman dasar pendidikan watak pribadi
saja, tetapi pendidikan sosial.
2.
Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh
orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai
macam keterampilan. Semakin maju suatu masyarakat maka semakin penting peranan
sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses
pembangunan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, orang tua menitipkan anak
nya di sekolah dimana ketika di sekolah, penanaman nilai-nilai pada anak-anak
merupakan tanggung jawab sekolah.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak
selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah
sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut:
- Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
- Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
- Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
- Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
- Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.
3.
Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan dimana anak bertempat
tinggal. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,
telah dimulai ketika anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di
luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan
tersebut tampaknya lebih luas. Masyarakat juga termasuk teman-teman anak di
luar sekolah.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang
dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan), sikap dan
minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Kondisi orang-orang di lingkungan desa atau kota
tempat tinggal anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.
Anak-anak yang dibesarkan di kota berbeda pola pikirnya dengan anak yang
tinggal di desa. Anak yang tinggal di daerah kota umumnya lebih bersikap
dinamis dan aktif bila dibandingkan anak yang tinggal di desa yang cenderung
bersikap statis dan lamban. Semua perbedaan sikap dan pola pikir di atas adalah
akibat pengaruh dari lingkungan masyarakat yang berbeda antara kota dan desa.
Peran kelompok sebaya juga berpengaruh, setelah
keluarga, terhadap pembentukan kepribadian. Yang dimaksud kelompok sebaya adalah
suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bersamaan usianya , antara
lain: kelompok bermain, kelompok gang, dsb. Dampak edukatif dari keanggotaan
dalam kelompok sebaya antara lain karena interaksi sosial yang intensif dan
dapat terjadi setiap waktu melalui peniruan dan mekanisme penerimaan/penolakan
kelompok. Terdapat beberapa fungsi kelompok sebaya terhadap anggotanya, antara
lain:
- Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
- Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
- Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa.
- Memberikan kepada anggota-anggotanya cara-cara untuk membebaskan diri dari pengaruh kekuatan otoritas.
- Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak.
- Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara memuaskan (pengetahuan mengenai cita rasa berpakaian, musik, jenis tingkah laku tertentu, dan lain-lain).
- Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga ia menjadi orang yang lebih kompleks.
Sumber
diperoleh dari:
Tirtarahardja,
Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar